Bidiksumatera.Online || Simeulue
Kabupaten Simeulue, sebuah kawasan strategis di Provinsi Aceh, menyimpan potensi besar dalam sektor peternakan. Sebagai salah satu daerah penghasil kerbau terbanyak,
Simeulue memiliki keunggulan khas yang menjanjikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal, Rabu (04/12/2024)
Kepala Dinas perkebunan peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Simeulue,
Hasrat,SP ,mengatakan berikut cerita capaian dan harapan Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue lebih dari sekadar ternak,
"kerbau Simeulue telah diakui sebagai plasma nutfah nasional melalui SK Menteri Pertanian RI No. 579/Kpts/SR.120/4/2014. Namun, di balik kejayaan tersebut, tersembunyi tantangan besar yang mengancam populasi kerbau."Ujar Kadis
Menurutnya Hasrat. Selama lima tahun terakhir, jumlah kerbau Simeulue mengalami penurunan drastis dari 35.986 ekor pada tahun 2016 menjadi 21.672 ekor pada 2021. Penurunan itu rata-rata mencapai 8% per tahun.
" angka yang mengkhawatirkan. Berbagai masalah, mulai dari pola pemeliharaan yang masih ekstensif, keterbatasan hijauan pakan, hingga serangan penyakit seperti Septicaemia Epizootica (SE).
"tantangan lain datang dari pola sosial ekonomi masyarakat. Mayoritas peternak adalah golongan usia tua yang masih menggunakan sistem bagi hasil adat "mawah". Selain itu, banyak generasi muda lebih memilih pekerjaan di sektor formal daripada menggeluti usaha peternakan.
Ditambahnya lagi, belum tersedianya balai pembibitan ternak yang memadai membuat perkembangan kerbau Simeulue terhambat..
Menjawab tantangan ini, Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue meluncurkan proyek inovasi bertajuk Transformasi Pola Pengembangan Rumpun Kerbau Simeulue atau (TRANSPOR-KU).
Proyeknya,mencakup lima langkah strategis, seperti intensifikasi pola pemeliharaan pembangunan kawasan peternakan terpadu, pelatihan peternak melalui sekolah lapang, optimalisasi program SIWAB, serta sinergi lintas instansi dan stakeholder.
Proyek itu bertujuan bukan hanya untuk meningkatkan populasi kerbau, tetapi juga menjadikannya sebagai penggerak ekonomi daerah. dengan mengembangkan kerbau Simeulue secara optimal,
Pemerintah berharap kata kadis, dapat meningkatkan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus menjadikan Simeulue sebagai eksportir daging kerbau yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) hingga, pasar internasional, termasuk negara-negara Emirat Arab."Ujarnya
Langkah itu, tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan good farming practice,
"para peternak dibimbing untuk menerapkan metode modern yang lebih efisien dan produktif. Generasi muda juga didorong untuk terlibat dalam pembangunan sektor peternakan membuka jalan bagi regenerasi peternak yang handal dan kompetitif.
Agar Pemerintah daerah Simeulue terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, baik di tingkat pusat maupun lokal. Kerjasama ini diharapkan mempercepat penertiban ternak liar, meningkatkan kapasitas SDM, serta menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan kerbau Simeulue.
Transformasi itu juga memiliki dampak ilmiah yang signifikan. Sebagai plasma nutfah nasional, kerbau Simeulue dapat menjadi acuan penelitian lebih lanjut. Potensi genetik dan keunikan kerbau membuka peluang besar untuk eksplorasi teknologi peternakan yang lebih maju dan inovatif.
Lanjutnya, Sektor peternakan, khususnya pengembangan kerbau Simeulue, menjadi harapan besar bagi Kabupaten Simeulue untuk menjadi lumbung daging berkualitas di Indonesia. Tidak hanya itu, sektor ini juga mendukung visi nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan Asia pada tahun 2045.
Dengan upaya itu, pemerintah Kabupaten Simeulue optimis mampu menjaga kelestarian plasma nutfah kerbau Simeulue sekaligus meningkatkan populasi dan produktivitasnya.
Agar Masa depan yang cerah sedang dirancang untuk menjadikan kerbau Simeulue sebagai ikon keberhasilan ekonomi dan pelestarian budaya di kancah nasional maupun internasional.Tugas bersama adalah mendukung inisiatif ini
"agar potensi luar biasa Simeulue dapat diwujudkan sepenuhnya. Kerbau Simeulue bukan hanya hewan ternak biasa, tetapi juga simbol harapan, kearifan lokal, dan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.(Red/Dahman Efendy)